Kamis, 30 Mei 2019

pic: pixabay.com

Perlahan Kejam

Ini seharusnya menjadi sederhana
Namun karena sebuah rasa
ini menjadi tak biasa
Bahkan permainan retorika menjadi kian mudah
Saat kita sama-sama tak ada yang mau mneyerah

Mempertahankan ego yang semakin menyesakan
Demi rasa nyaman yang kita tahu tak akan lama bertahan
Sudahlah! Berhenti membuatku terkesan
Jika setiap semoga hanya akan berujung harapan
Berhentilah tersenyum dan tertawa
Jika setiap kisahmu masih terselip nama nya

Mengertilah,
Ini tak hanya membingungkan
Ini menyesatkan.
Membuat setiap langkahku selalu berujung buntu
Ketika setiap kali berusaha melupakanmu
Rasa rindu selalu kembali seakan tak tahu waktu
Ia sangat keterlaluan
Namun membuatku kecanduan
Ya, itulah kamu!
Bagai racun yang mematikan
Namun dengan dosis yang aman kau justru membuatku ketergantungan
Mengapa tak sekalian kau berikan racun itu untukku?
Agar semua ketergantungan ini selesai
Meski aku yang harus terkulai

Tapi,
Kau tetap memilih dosis aman
Agar aku tak merasa bahwa ia mematikan
Kau sengaja membuatku lebih lama bertahan
Agar kisahmu masih ada yang dengar
Dan disimak dengan tegar

Aku kian rapuh
Saat kau tiba-tiba menjauh
Sementara aku sudah terlanjur butuh
Aku merasa kian kalah
Saat kau terus melangkah  
Menuju pelabuhan lain yang lebih indah
Aku benar-benar punah
Musnah!
Bersama butiran tanah basah
Menuju muara penyesalan yang tak kunjung sudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalan-jalan Ala Mahasiswa Setengah PNS Part 2

  Selepas isya, Aku, Apip dan Mas Azmi berjanji bertemu di depan minimarket dekat kosanku. Apip sudah siap dengan tas jinjing berisi laporan...