Jumat, 14 Juni 2019

Solo-Jogja : Our Sudden Trip




                Ide gila itu muncul tiba-tiba ditengah obrolan ngalor ngidul di beranda. Selepas sholat tarawih adalah waktu yang paling pas buat kita bertiga bercengkrama. Bisa diisi dengan obrolan bertema sampai bercanda basa-basi sekedar tertawa bersama. Aku, Ica, dan Tia belakangan ini menjadi akrab sejak aku pindah kamar yang bertetanggaan dengan mereka. Rutinitas di bulan ramadhan kita mulai berburu takjil dan buka puasa di masjid kampus hingga saling mengetuk pintu kamar ketika waktu sahur menegur. Obrolan malam itu akhirnya melahirkan ide gila untuk short trip sebelum kita semua pulang kampung. Solo dan Jogja menjadi opsi tak terbantah yang langsung putuskan dengan sah. Kita bertiga akan melakukan short trip ke Solo dan Jogja pada 25 Mei dan pulang ke Semarang pada 26 Mei pagi nya.
                Dua hari sebelum trip itu aku dan Ica membeli tiket kereta lokal Jurusan Semarang-Solo dengan harga RP.10.000,- per tiketnya. Dalam trip ini aku bertugas sebagai penanggungjawab BRT (Trans Semarang) dan Go-Car untuk mengantar kita dari satu tempat ke tempat lain. Sementara Ica yang mengurus tiket kereta dari Semarang hingga Jogja, dan Tia yang mengurus destinasi perjalanan kita.
                Finally, hari yang kita tunggu-tunggu tiba. Jam 8 teng kita sudah bersiap dari kosan untuk naik BRT menuju Stasiun Semarang Tawang. Dengan modal Kartu Mahasiswa kita jadi Cuma bayar Rp. 1000,-  sementara untuk menuju halte kita memesan Go-car bermodal voucher diskon, haha.
                Perjalanan menuju stasiun hari itu bisa dibilang cukup cepat. Dalam 30 menit kita udah sampai di Stasiun. Dan disini sebuah kejadian lucu satu persatu terjadi. Saat asyik-asyik menunggu panggilan untuk masuk peron, Tia khusyu dengan kamera nya jepret sana jepret sini sampai-sampai petugas tiket heran. H-10 menit dari jadwal keberangkatan, kita bertiga menuju petugas pemeriksaan tiket dan saat boarding pass kami di scan, data penumpang tidak mau keluar. Saat di cek, ternyata eh ternyata tanggal yang tertera di tiket adalah 26 Mei, that`s mean besok! Aku dan Ica salah tanggal saat memesan tiket. Tia sudah panik. Khawatir kalau plan kita gagal. Untung nya seorang petugas menyarankan kita untuk segera ke loket tiket, karena pelayanan Go-show bisa dilakukan maksimal 3 jam sebelumnya. Jadi, kita langsung lari menuju loket pemesanan tiket dan akhirnya berhasil mendapatkan 3 tiket menuju Solo dengan harga yang sama.  Perjalanan Semarang-Solo mennghabiskan waktu hampir 3 jam. Sepanjang perjalanan aku dan Ica sibuk mencari dan merencanakan destinasi yang bakalan kita kunjungi selama di Solo sementara Tia sibuk dengan vlognya. :D setelah sejam berlalu aku mulai jenuh dengan panorama monoton sepanjang mata memandang yang ku lihat hanya kebun jagung. Aku plek tidur disusul Ica. Aku kembali terbangun ketika kereta sampai di statsiun Gemolong, tinggal 2 stasiun lagi kita tiba di Solo.
                Kereta tiba di Statiun Solo Balapan pukul 11.40, karena aku harus sholat dzuhur sementara hari itu Ica dan Tia kebetulan sedang berhalangan. So, trip ditengah kondisi berpuasa ini hanya dirasakan olehku. That`s Fine! Aku menunaikan sholat dzuhur sementara Ica dan Tia menunggu diluar musholla stasiun. Selesai Sholat kita tidak langsung menuju destinasi Istana Mangkunegaran, melainkan menuju loket tiket untuk membeli tiket kereta menuju Jogja. Plan awal kita akan menghabiskan waktu di Solo setidaknya sampai jam 17.00. namun, jadwal tiket kereta Prameks dari Solo ke jogja hari itu sudah habis untuk jam 16.40. Masalah kehabisan tiket mulai mengubah plan kami. Oke, setelah berdiskusi singkat disamping loket kita memutuskan untuk membeli tiket menuju Jogja pukul 14.00. tiket sudah ditangan. Namun, saat itu jam tangan menunjukan pukul 12.15. Hissssh akan sangat singkat sekali trip di Solo ini. Tapi apa boleh buat. Ini sudah keputusan bersama.
                Aku memesan Go-car menuju Istana Mangkunegaran dengan hanya membayar gopay Rp.3000,-. Sampai di Istana Mangkunegaran kita lagi-lagi seperti orang asing yang gak tau jalan. Clingak-clinguk sana-sini sampai akhirnya ada seorang staf istana yang menunjukan tempat pembelian tiket. Di loket kita diberitahu tentang jasa pemandu yang yaa memang di bayar seikhlasnya, tapi kita sebagai mahasiswa yang harus serba hemat harus berfikir sekian menit untuk mengiyakannya. Meskipun pada akhirnya kita menyetujuinya.
                Istana Mangkunegaran adalah sebuah kompleks istana yang di tinggali oleh keluarga keraton Solo. Sang tourguide yang terbilang sudah cukup sepuh menjelaskan berbagai hal mulai dari makna tiap gambar dan ornamen yang ada di tiap sudut istana hingga sejarah silsilah keluarga keraton dan berbagai barang antik dengan kisah uniknya masing-masing. Beberapa benda sudah familiar kulihat. Namun ada juga benda-benda unik yang benar-benar autentik dan setelah dijelaskan oleh si bapak tourguidenya aku Cuma bisa mengangguk takjub. Well, si bapak juga dengan senang hati memfoto kami di beberapa spot rekomendasinya. Satu hal penting yang aku sadar dari perjalanan di Istana Mangkunegaran adalah betapa masih secuilnya pengetahuan sejarahku. Tiap si bapak menjelaskan satu hal dan kemudian bertanya “mba tahu yang namanya bla blla  bla ...?” dan akuu hanya bisa menjawab dengan pertanyaan balik “oiya, apa itu pak?” haha ..mungkin si bapak menganggap aku ini mahasiswa tapii pengetahuan sejarah dasarnya kelewat. Pesan penting buat kita semua : perbanyak membaca, apapun itu. Karena bagaimanapun kita sebagai generasi muda inilah yang akan menjadi pewarisnya Indonesia. Bagaimana bisa menjadi pewaris yang baik jika kita tidak mengenal apa yang akan diwariskan untuk kita. Yuk belajar sejarah! J
                Setelah puas berkeliling kami melanjutkan perjalanan menuju jogja selam 1 jam 15 menit  dan tiba di stasiun Tugu Jogja pukul 15.30.... to be continued






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jalan-jalan Ala Mahasiswa Setengah PNS Part 2

  Selepas isya, Aku, Apip dan Mas Azmi berjanji bertemu di depan minimarket dekat kosanku. Apip sudah siap dengan tas jinjing berisi laporan...